Politik Entertainment Selebriti Parlemen Pusat dalam Konstruksi Media Online (Analisis Wacana Kritis Model Norman Fairclough)
Abstract
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Sumber buku
Bungin, Burhan. (2008). Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi dan Kepuasan Konsumen serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Jakarta: Kencana.
Dua, Mikhael. (2007). Filsafat Ilmu Pengetahuan: Telaah Analitis, Dinamis dan Dialektis, Yogyakarta. Titian Galang Printika.
Eriyanto. (2001). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta. PT LkiS Printing Cemerlang
_______. (2012). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta. PT LkiS Printing Cemerlang.
Fairclough, Norman. (1992). Discourse and Social Change. Cambridge : Polity Press.
Hamad, Ibnu. (2004). Konstruksi Realitas Politik Dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical Discourse Analysis Terhadap Berita-Berita Politik. Jakarta: Granit.
_______. (2010). Komunikasi sebagai Wacana. Jakarta : La Tofi Enterprise.
Haryatmoko. (2016). Critical Discourse Analysis (Analisis Wacana Kritis): Landasan Teori, Metodologi, dan Penerapan. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Iskandar, Dudi. (2018). Konvergensi Media: Perbauran Ideologi, Politik dan Etika Jurnalisme. Jakarta: CV Andi Offset.
_______. (2017). Post-Journalisme (Representasi Ideologi Kekuasaan Dalam Konvergensi Media : Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough Pemberitaan Kampanye Pemilihan Presiden 2014 di Kompas Grup, Media Grup, dan MNC Grup). Disertasi. Universitas Padjajaran Bandung.
_______, dan Rini Lestari. (2016). Mitos Jurnalisme. Yogyakarta. CV. Andi Offset
Kovach, Bill and Tom Rosenstiel. (2007). The Elements of Journalism. New York, Amerika Serikat : Three Rivers Press.
Napitupulu, Frengki. (2020). Sinterkelas : Natal Dalam Jerat Kapitalisme. Tangerang: Indigo Media.
Lubis, Akhyar Yusuf. (2014). Teori dan Metodologi Ilmu Pengetahuan Sosial Budaya Kontemporer. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Piliang, Yasraf Amir. (2003). Hantu-Hantu Politik dan Matinya Sosial. Solo: Tiga Serangkai.
Ronda, Andi Mirza. (2018). Tafsir Kontemporer Ilmu Komunikasi. Tangerang: Indigo Media.
Salim, Agus. (2006). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta. Tiara Wacana.
Schultz, David. (2012). Politainment: The Ten Rules of Contemporary Politics. New Hampshire: Books Express.
Sobur, Alex. (2012). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung. PT.Remaja Rosdakarya.
Jurnal
Cendramata, Rengganis Citra dan Nani Darmayanti. (2019). Analisis Wacana Kritis Fairclough Pada Pemberitaan Selebriti di Media Daring. Jurnal Literasi, 2(1), 1-8.
Darmawan, Ikhsan. (2015). Keterlibatan Selebriti Dalam Pemilu Indonesia Pasca Orde Baru. Jurnal Sosiohumaniora, 18(3), 236-242.
Fauzan, Herdanang Ahmad. Politainment Dalam Kecelakaan Setya Novanto (Analisis Framing dan Penerapan Kode Etik Jurnalistik Indonesia dalam Pemberitaan Kecelakaan Setya Novanto pada Portal Berita Tribunnews.com Periode 16-30 November 2017). (2018). Library.uns.ac.id.
Mardikantoro, Hari Bakti, Muhammad Badrus Siroj, Esti Sudi Utami. (2019). Wacana Berita Korupsi di Surat Kabar: Kajian Analisis Wacana Kritis Van Dijk Dalam Dimensi Praktik Sosial. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES.
Marsh, David, Paul t’Hart, and Karen Tindall, (2010). Celebrity Politics: The Poltics of The Late Modernity. Political Studies Review, 8(3), 322-340.
Subandi, HB Habibi, dan Ahmad Hasan Ubaid. (2020). Selebritis Menjadi Politisi: Studi Tentang Bagaimana Selebritis Menang atau Kalah Dalam Pemilu Legislatif, JIIP : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 5(1), file:///C:/Users/admin/Downloads/7311-23417-1-PB.pdf
Zwarun, L., & Torrey, A. (2011). Somebody versus nobody: An exploration of the role of celebrity status in an election. The Social Science Journal, Vol. 48(4), page(s) : 672-680
Sumber online
Remotivi.id. Kepada Wartawan: Kenapa Tak Panggil Koruptor Maling Saja, http://www.remotivi.or.id/meja-redaksi/436/Kepada-Wartawan-Kenapa-Tak-Panggil-Koruptor-Maling- Saja? (21 November 2017)
BBC. (2018, Januari 8). Perceraian Ahok: Persoalan Privat yang Masuk ke Ranah Publik. Dipetik September 11, 2019, dari BBC News: https://www.bbc.com/indonesia/trens osial-42600693
Allifiansyah, Sandy. 2017. Ketika Politik Begitu Menghibur (Studi Politainment dalam Perspektif Ekologi Media di Industri Pertelevisian Indonesia). https://www.academia.edu/34574003/KETIKA_POLITIK_BEGITU_MENGHIBUR_Studi_Politainment_dalam_Perspektif_Ekologi_Media_di_Industri_Pertelevisian_Indonesia_?auto=download
https://id.wikipedia.org/wiki/Detik.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Kompas.com
https://kbbi.web.id/intip
http://inside.kompas.com/about-us.
https://oto.detik.com/mobil/d-4766046/intip-isi-garasi-mulan-jameela-yang-kini-jadi-anggota-dpr?_ga=2.197016234.747604020.1574519746-524871426.1566517492#
https://wolipop.detik.com/hijab-update/d-4741112/kerja-di-dpr-mulan-jameela-pakai-hijab-ala-anak-madrasah?_ga=2.206238547.1313964001.1575375229-524871426.1566517492
https://hot.detik.com/celeb/d-4736968/intip-mulan-jameela-ngantor-di-dpr?_ga=2.248127175.1313964001.1575375229-524871426.1566517492
https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/19/145925465/mulan-jameela-kacamata-gucci-dan-apa-itu-gratifikasi?page=all
https://www.kompas.com/hype/read/2019/10/18/142912066/polemik-kacamata-gucci-mulan-jameela-dan-kpk-ingatkan-gratifikasi
https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/19/190200865/kacamata-gucci-mulan-jameela-bolehkah-artis-anggota-dpr-terima-endorse-?page=all
DOI: https://doi.org/10.56873/jimik.v5i1.155
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi
Copyright of Jurnal Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN Print: 2614-1272. ISSN Online: 2720-9857
Penerbit: Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Yogyakarta
Alamat:
Jln. Magelang Km. 6 Yogyakarta
Telepon: (0274) 561531, 562513
Fax: (0274) 623537
Email: jurnal.mik@mmtc.ac.id