Artificial Intelligent Dan Hoaks: Tantangan Disrupsi Bagi Literasi Digital Masyarakat Di Komunitas Online Dan Upaya Antisipasi Pemerintah
DOI:
https://doi.org/10.56873/jimik.v9i1.531Keywords:
artificial intelligent, kecerdasan buatan, disrupsi, hoaks, literasi digitalAbstract
Artificial Intelligent (AI) atau kecerdasan buatan membuat perubahan besar dalam peradaban manusia. Melalui AI, berbagai pekerjaan tergantikan dan menjadi jauh lebih mudah. Namun, hal ini juga menimbulkan berbagai ancaman diantaranya meningkatnya produksi konten menyesatkan seperti hoaks yang memadukan teknologi AI yang membuat masyarakat makin terjebak dalam kebingungan dan ketidakpahaman tentang kebenaran informasi. Apalagi presentansi penyebaran hoaks di media sosial jumlahnya terus meningkat setiap tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi produksi konten hoaks AI dan tantangan literasi digital yang dihadapi oleh komunitas online antihoaks dan upaya pemerintah dalam mengantisipasi ancaman ini. Metode penelitian ini adalah studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa produksi konten hoaks kini tidak lagi hanya sebatas teks/gambar, namun telah merambah pada penggunaan teknologi AI yang menggabungkan video, audio, dan teks yang semakin kompleks dan sulit diidentifikasi sebagai hoaks. Tantangan utama yang dihadapi adalah polarisasi masyarakat yang memicu konflik, kerugian ekonomi, dan masalah hukum. Untuk mengatasi hal ini, komunitas online/Mafindo terus meningkatkan kesadaran publik melalui edukasi dan literasi digital, mengembangkan teknologi deteksi hoaks, serta berkolaborasi dengan berbagai platform. Sementara pemerintah juga berupaya mengantisipasi ancaman disrupsi ini dengan penegakan UU ITE dan aturan terkait lainnya, pengembangan infrastruktur serta peningkatan literasi digital masyarakat.Downloads
Additional Files
Published
2025-06-30
Issue
Section
Articles
License
Penulis yang diterbitkan dengan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
- Penulis  mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons  yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepenulisan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis  dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal dari karya tersebut ( misalnya  , pengirimannya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis  diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat mengarahkan pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.Â
- Artikel dan semua materi terkait yang diterbitkan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0  .