Dramatic Curiosity Dengan Pengembangan Produk Sistematis Pada Penceritaan Animasi 2D “Karatekaâ€
DOI:
https://doi.org/10.56873/jimk.v10i1.435Kata Kunci:
Dramatic Curiosity, Penceritaan, Kecemasan Bertanding, ADDIEAbstrak
Kecemasan bertanding merupakan salah satu jenis kecemasan yang kerap dialami oleh atlet-atlet yang memiliki kondisi fisik sehat dalam lingkup dunia olahraga. Kecemasan bertanding ini mempengaruhi performa atlet dari segi mental dan psikologi. Sehingga, hal ini menjadi inspirasi dalam penciptaan film animasi 2D berjudul “Karateka†yang mengangkat topik kecemasan bertanding atlet. Selain itu, film animasi bertema kecemasan dalam lingkup dunia olahraga disinyalir masih memiliki jumlah yang relatif terbatas. Dalam proses penciptaan film animasi 2D “Karatekaâ€, tahapan pertama yang dilakukan penulis yaitu, menentukan ide dari isu yang akan dibahas. Kemudian, dikembangkan ke dalam naskah melalui tahap pembagian struktur penceritaan. Sehingga, didapati alur dan plot yang dapat menarik minat penonton terhadap film animasi 2D ini. Sedangkan untuk menarik minat penonton terhadap film animasi 2D “Karatekaâ€, penulis harus menentukan dan menerapkan elemen dramatic curiosity kedalam film. Dalam proses penciptaan naskah Animasi 2D “Karateka†penulis menggunakan metode ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation). Pada tahap analysis penulis melakukan pendekatan melalui studi literatur dan observasi. Kemudian, pada bagian design penulis membagi dramatic curiosity pada struktur penceritaan menggunakan grafik dramatic. Di tahap development berikutnya, penulis mengembangkan plot dan garis besar cerita, dan di tahap implementation ini penulis mulai membuat naskah dengan segmen-segmen yang menyertakan dramatic curiosity, sementara pada tahap evaluation penulis melakukan focus group discussion serta uji validasi ahli terhadap penerapan unsur curiosity pada segmen yang sudah dibuat.Unduhan
Referensi
Amir, N. (2012). Pengembangan alat ukur kecemasan olahraga. Jurnal Penelitian dan evaluasi pendidikan, 16(1), 325-347. https://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/view/1120
Arifin, M. (2022). Penggunaan Curiosity untuk Menunjukkan Perkembangan Tokoh Utama dalam Skenario Film Fiksi “Tanda Merah†(Doctoral dissertation, ISI Yogyakarta). http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/10964
Biran, M. Y., & Misbach, H. (2006). Teknik Menulis Skenario Film Cerita. Pustaka Jaya.
Branch, R. M. (2009). Instructional design: The ADDIE approach (Vol. 722). New York: Springer.
Clements, R., & Musker, J. (Directors). (2016). Moana [Film]. Walt Disney Animation Studios.
Dewi, E. M. P. (2018). Psikologi Olahraga Mental Training
Field, S. (2005). Screenplay: The foundations of screenwriting. Delta.
Hindiari, Y., & Wismanadi, H. (2022). Tingkat kecemasan atlet karate menjelang pertandingan pada anggota Cakra Koarmatim. Jurnal Kesehatan Olahraga, 10(01), 179-186. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-kesehatan-olahraga/article/view/44094
Howard, B., & Moore, R. (Directors). (2016). Zootopia [Film]. Walt Disney Animation Studios.
Kasilo, D. (2008). Komunikasi cinta: Menembus g-spot konsumen Indonesia. Kepustakaan Populer Gramedia.
Kurniawan, A. W., Wijayanto, A., Amiq, F., & Hafiz, M. (2021). Psikologi olahraga. Malang: Akademia Pustaka.
Lutters, E. (2005). Kunci sukses: menulis skenario. Grasindo.
Miftah, F. (2024). Penerapan Penceritaan Terbatas dalam Skenario Film" Panglong" untuk Membangun Unsur Dramatik Curiosity (Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia Yogyakarta). http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/17107
Pratista, H. (2017). Memahami Film-Edisi 2. Montase Press.
Shuhaib, M. (2024). Foreshadowing Overuse: A Stylistic Approach to Modernist Fictional Writing. Al-Adab Journal, (149), 1-18.
Unkrich, L. (Director). (2017). Coco [Film]. Pixar Animation Studios.
Unduhan
File Tambahan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan artikel di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
1. Hak Cipta tetap pada penulis dan memberikan hak kepada Jurnal Ilmiah Komunikasi dan Multimedia sebagai otoritas untuk menerbitkan artikel dengan Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional, yang memungkinkan artikel untuk dibagikan dengan sepengetahuan penulis artikel dan jurnal ini sebagai tempat publikasi.
2. Penulis dapat mendistribusikan publikasi artikelnya secara non-eksklusif (misalnya: pada repositori universitas atau buku) dengan pemberitahuan atau pengakuan publikasi di jurnal Option.
3. Penulis diperbolehkan memposting karyanya secara online (misalnya: di situs pribadi atau di repositori universitas) sebelum dan sesudah proses penyerahan (lihat Pengaruh Akses Terbuka)
