Implementasi Tangga Dramatik Dalam Dokumenter “Dua Sisi†Edisi “Kami Dan Rumah Singgah Kebayaâ€

Abstrak

HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan sejenis virus yang menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Telah berdiri sebuah Rumah Singgah Kebaya yaitu sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Yogyakarta yang peduli terhadap penderita HIV/AIDS. LSM ini hadir sebagai pusat pemberdayaan waria yang menyediakan tempat singgah serta memberikan pendampingan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Untuk mendokumentasikan peran LSM tersebut maka diputuskan untuk membuat sebuah program dokumenter televisi dengan judul “Dua Sisi†Edisi “Kami dan Rumah Singgah Kebayaâ€. Metode yang digunakan dalam penciptaan karya dokumenter televisi ini yaitu metode riset, observasi lapangan, wawancara dengan narasumber, dan dokumenter televisi. Karya ini mengimplementasikan empat tahap tangga dramatik Aristoteles agar menarik perhatian penonton melalui dramatik yang dituangkan pada naskah sehingga tidak terkesan monoton. Empat tahap tangga dramatik yang digunakan yaitu Tahap Protasis, Tahap Epitasio, Tahap Catastasis, dan Tahap Catastrophe. Karya dokumenter ini dikemas dengan jenis dokumenter potret dan berdurasi 22 menit 35 detik. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kesimpulan bahwa penerapan tangga dramatik telah berhasil diimplementasikan pada penciptaan karya dokumenter televisi “Dua Sisi†Edisi “Kami dan Rumah Singgah Kebayaâ€.